Souvenir Pernikahan

DAFTAR IKLAN ADWORDS

DAFTAR IKLAN ADWORDS

Wisata Murah ke Singapura dan Malaysia tapi Murah


Wisata Murah ke Singapura dan Malaysia tapi Murah - Berlibur keluar negeri adalah suatu kebanggaan dan Traveling ke Singapura dan Malaysia merupakan salah satu pilihan wisata menarik di Asia Tenggara. Akan semakin menantang jika ingin menaklukkannya dalam waktu singkat dengan pengeluaran seminimal mungkin. Inilah caranya!

Dalam perjalanan kali ini, saya ditemani oleh rekan traveling dari sebuah sub forum komunitas traveling mancanegara. Mengapa kami menyebutnya dengan Low-cost flashpacking? Karena dalam perjalanan ini kami menonjolkan konsep pengeluaran seminim mungkin.

Kami maksimalkan menjelajah dua lokasi berbeda di negara berbeda pula, yakni Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia. Waktu cukup singkat, selama 2 hari 1 malam.

marlion park
marlion park

Dengan konsep tersebut, sangat dianjurkan bagi Anda untuk membawa salep otot atau sejenisnya, karena sangat mungkin sekali mengalami kram kaki. Bekal makanan juga perlu dibawa, karena waktu sangat berharga sekali untuk berkeliling.

Untuk tiket saya mendapatkan harga promo. Untuk tiket keberangkatan dari Jakarta ke Singapura seharga 121 ribu rupiah, dan kepulangan dari Malaysia ke Jakarta seharga 610 ribu rupiah.

Petualangan kami dimulai sejak sehari sebelumnya. Mengapa demikian? Karena flight kami pagi, pukul 07.00 WIB. Kami memutuskan menginap di bandara, yakni di Monas Lounge Terminal 3 (Tigerair). Dalam Monas lounge, disediakan banyak kursi yang sebagian cukup nyaman untuk tidur.

Pengeluaran di Jakarta pun cukup 100 ribu saja. Terdiri dari Damri Blok M-Soetta 30 ribu rupiah, dan Monas Lounge non-CC 70 ribu rupiah.

Sesampainya di Singapura setelah kurang lebih dua jam perjalanan, kami disambut hujan gerimis ketika landing. Maskapai saya, Tigerair Mandala, menurunkan saya di Terminal 2 Changi Airport. Menguntungkan bagi saya, karena lokasi MRT berada di sini. Ruginya adalah, saya tidak mencoba fasilitas skytrain antar terminal.

Menuju lokasi MRT, saya harus ke loket untuk membeli kartu STP. Moda pembayaran menggunakan MRT seharga $20 atau 187 ribu rupiah. Tiket yang nantinya akan dikembalikan lagi $10 atau 93 ribu rupiah kepada kita ketika keluar Singapura.

Tujuan pertama kami adalah eksplorasi Sentosa Island. Setelah keluar dari MRT, kami menuju Sentosa Broadwalk via Vivo City Mall. Ada banyak jalur menuju Sentosa Island, dan kami memilih melalui Sentosa Broadwalk.

Sentosa Broadwalk merupakan jalur menuju Sentosa Island dengan jalan kaki. Jarak tempuh kurang lebih 500an meter. Jangan khawatir lelah, karena disediakan eskalator juga. Kita hanya perlu membayar $1 atau 9 ribu rupiah untuk entrance ke Sentosa Island.

Dikarenakan konsep kami yang low-cost, maka selama di Sentosa Island kami hanya berfoto-foto di spot menarik, seperti di USS, Candylicious, dan Merlion-nya Sentosa Island.

Setelah turun dari MRT, perlu sekali untuk lihat petunjuk arah. Karena untuk menuju Marina Bay dan berfoto dengan latar Merlion, kami harus melewati jalur bawah tanah layaknya labirin.

Jika cuaca cerah, foto dengan latar merlion dan gedung tinggi akan tampak bagus sekali. Di sini kami juga bertemu pasangan traveler dari Indonesia. Meskipun cuaca mendung, pengunjung juga tetap ramai.

Menurut referensi yang kami peroleh dari internet, Bugis Street merupakan tempat dimana kita dapat memperoleh merchandise khas Singapura dengan harga miring. Sesampainya di Kampung Bugis, kami menuju Arab Street untuk makan.

Menu makanan kami tujukan pada Nasi Briyani, nasi dengan tekstur panjang isi ayam yang diberi kuah kari, dengan ayam yang cukup pedas. Di depan tempat kami makan terdapat Masjid Sultan, tinggal menyeberang untuk beribadah.

Untuk entrance ke masjid bukan memakai pintu yang menghadap ke jalan, namun kita harus masuk lorong sebelahnya dahulu. Di depan entrance masjid juga terdapat toko-toko bergaya Eropa yang menjual merchandise Singapura & pernak pernik muslim.

Tujuan kami berikutnya adalah Kuala Lumpur, Malaysia. Sehingga hari pertama traveling kami diakhiri dengan perjalanan menuju ke Johor Bahru. Sesampainya di Woodsland, kami merefund STP card kami untuk mendapat $10. Lanjut mencari bus menuju JB Central dengan kode bus 950.

Naik bus tersebut membayar $1,5 atau 14 ribu rupiah, namun saya hanya punya $2 dan tanpa kembalian. Naik bus ini, kami dibawa ke pemeriksaan passport untuk keluar Singapura.

Anda harus menyiapkan tenaga untuk berlari agar tidak ketinggalan bus yang sama. Karena meskipun saya sudah sangat berlari, ternyata bus saya sudah mangkal lebih dulu dan kami hampir tertinggal. Tunjukkan tiket agar tidak membayar lagi.

Untuk masuk ke JB Central, kami juga melalui serangkaian proses pemeriksaan paspor masuk ke Malaysia. JB Central merupakan tempat kami berangkat menggunakan kereta menuju KL Central. Sebelumnya, kami telah memesan tiket kereta secara online melalui kmtb.com.my, dengan rute Johor Bahru-Kuala Lumpur.

Sesuai tiket, kami akan berangkat pukul 23.35 dan sampai di Kl pukul 07.30 waktu setempat. Kami diharuskan sudah check-in counter sebelum pukul 21.00. Meskipun kereta kami akhirnya berangkat pukul 00.00.

Sayangnya kami tidak mendapat sleepertrain, hanya KA tempat duduk biasa. Meskipun di tiket tertulis superior class, KA-nya lebih nyaman KA ekonomi di Indonesia, jadi bangga. Ada penjual minuman di gerbong depan, namun kita yang harus ke sana jika ingin membeli.

Akhirnya kereta kami telah sampai di KL Sentral, Malaysia, sekitar pukul 07.00 pagi. Di KL Sentral terdapat fasilitas pemandian umum. Ketika menggunakannya, Anda akan diberikan kunci bilik untuk menyimpan barang dan berganti pakaian. Untuk kamar mandi wanita, terdapat 4 bilik kamar mandi dan 2 toilet. Disediakan pula air panas dan air dingin.

Di KL Sentral kami membeli tiket ke Batucaves. Tiket kereta berupa tiket kertas yang diberikan secara manual kepada petugas di pintu entrance. Jika Anda memiliki itinerary selama perjalanan, berikan waktu yang lebih untuk tiap transportasi Anda di KL, karena MRT menuju Batucaves bisa dipengaruhi traffic.

Sesampainya di Batucaves yang masih cukup pagi, berfoto di depan patung dewa bersama burung-burung dara merupakan spot foto favorit. Meskipun melelahkan ketika menaiki tangga menuju kuil di dalam gua, semua itu terbayar dengan pemandangan KL dari ketinggian.

Setelah hampir menunggu sekitar 30 menit keberangkatan kereta, akhirnya kereta kami berangkat menuju KLCC. Saat transit di KL Sentral, kami membeli tiket lagi untuk kereta berikutnya.

Tidak seperti sewaktu di Singapura, tiket dibeli melalui mesin. Mesin akan mengeluarkan token sebagai pengganti tiket. Sebelum menuju ke KLCC, kami menyempatkan untuk makan nasi lemak. Menu ini akhirnya kami temukan di KL Sentral foodcourt di lantai 3.

Di KLCC, Anda dapat berfoto di depan tower secara langsung atau mengambil posisi menjauhi tower untuk background foto tower yang lebih jelas. Di depan tower juga disediakan bus GO KL yang akan mengantar Anda berkeliling KL pada rute tertentu.

Setelah puas berfoto di KLCC, tujuan kami selanjutnya adalah Dataran Merdeka. Tepat di samping stasiun kami turun adalah Masjid Jamek. Setelah keluar stasiun kami berputar melewati Masjid Jamek, dan akhirnya sampailah di Dataran Merdeka.

Sepanjang Dataran Merdeka menuju KL Galery adalah spot yang istimewa untuk berfoto. Selain gedung bertingkat modern, disini juga terdapat gedung pemerintahan berkubah yang mirip dengan masjid. Terdapat juga taman di seberangnya.

Setiba kami di KL Sentral, meskipun cuaca sangat terik, tidak terasa jam menunjukkan pukul 16.00 sore waktu setempat. Kami memutuskan untuk menyudahi perjalanan kami untuk mengejar penerbangan pukul 20.00 malam nanti.

Sebelum keberangkatan keluar negeri, saya mendapatkan sms pemberitahuan dari maskapai yang akan saya gunakan untuk pulang. Dari KL Sentral, kami menggunakan Aerobus menuju KLIA2.

Perjalanan kami tempuh sekitar 1 atau 1,5 jam. KLIA2 adalah bandara baru, bersih, besar, dan modern, meskipun ketika kami ke sana masih ada pembenahan fasilitas. Kami menyempatkan waktu sebelum check-in counter dengan minum dan beristirahat sambil bertukar foto dari gadget kami masing-masing.

Sekitar pukul 1.30 sore, kami memutuskan untuk menuju boarding room. Meskipun kami telah melakukan web check-in, kami diharuskan menuju check-in counter kembali dan mendapatkan cap pada tiket pesawat kepulangan.

Setelah melalui imigrasi dan pemeriksaan, kami menuju ke boarding room yang jaraknya cukup jauh. Namun juga disediakan fasilitas eskalator berjalan di lantai.

Tidak terasa, hari yang dulu kami nantikan akhirnya kami lalui dan kami akhiri. Kami menuju pesawat dan lepas landas. Bagi saya, suara engine pesawat saat take off adalah suara yang paling merdu yang akan selalu saya rindukan.

Demikian keseruan yang dapat saya share kepada pembaca detikTravel. Semoga bermanfaat dan mampu berkontribusi sebagai referensi Anda ketika melakukan perjalanan ke Singapura atau Kuala Lumpur, Malaysia. Salam traveler! 

0 Response to "Wisata Murah ke Singapura dan Malaysia tapi Murah"

Post a Comment